BNN Usulkan Universitas Miliki Anggaran Tes Urine Mahasiswa

BNN Usulkan Universitas Miliki Anggaran Tes Urine Mahasiswa Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Heru Winarko saat memberi kuliah umum di Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesa, Kota Bandung, Rabu (2/10/2019). (Foto: Antara).

BANDUNG - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Heru Winarko berharap, agar setiap universitas menyiapkan anggaran agar bisa rutin melakukan tes urine bagi para mahasiswa. Demi mencegah peredaran narkoba di kampus.

"Bukan hanya sebatas persyaratan masuk kuliah bebas narkoba, tapi kerja sama dengan kita mungkin dari kampus melakukan tes urine. Kalau ada yang positif, itu kita serahkan lagi ke kampus," kata Heru di Institut Teknologi Bandung (ITB), Rabu (2/10).

Menurutnya, universitas sebagai pelaku akademis diharapkan mampu membantu upaya BNN dalam memberantas peredaran narkoba. Apalagi, menurutnya, mahasiswa sangat rentan terjerumus sebagai pengguna obat-obatan terlarang tersebut.

"ITB ini banyak menciptakan anak bangsa, maka kami harap mahasiswa dari sini bisa ikut serta memberantas narkoba," kata Heru.

Terlihat pada fenomena akhir-akhir ini, ada sejumlah mahasiswa yang diamankan saat aksi demo ternyata positif menggunakan narkoba. Seperti yang ditemukan polisi, saat mengamankan 68 orang yang melakukan aksi di DPRD Jabar. Dua orang di antaranya diduga menggunakan narkoba jenis Benzodiazepin.

Untuk memberantas narkoba, menurutnya bukan hanya penindakan secara hukum serta rehabilitasi. Tapi juga diberantas dengan upaya pencegahan peredaran narkoba.

"Ini kan kemarin mahasiswa yang ditangkap itu tidak semuanya jenis narkoba yang golongan satu, ada yang menggunakan ganja, dan jenis NPS lain, itu menjadi perhatian kami," ungkapnya.

Dengan demikian, ia menyampaikan mahasiswa memiliki peran untuk mengedukasi masyarakat melalui penelitian tentang bahayanya peredaran narkoba. Menurutnya, terlebih saat ini, narkoba jenis new psychoactive substances (NPS) yang bersifat sintetis itu cukup marak beredar.

"Sekarang narkoba cenderung bergeser ke sintetis drug. Nah, ini juga peranan dunia farmasi sangat diharapkan. Saya ingin mengajak komunitas di sini belajar, mengajar dan riset," kata Heru. (Ant).