BPSMD Kaltim Gelar Bimtek Penulisan Karya Ilmiah bagi 40 Guru di Kukar

BPSMD Kaltim Gelar Bimtek Penulisan Karya Ilmiah bagi 40 Guru di Kukar BPSDM Kaltim menggelar Bimtek karya ilmiah bagi 40 Guru di Kukar (Foto: kaltimprov.go.id)

Kutai Kartanegara, Jurnal Jabar – Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan dan Publikasi Karya Tulis Ilmiah bagi 40 guru jenjang SMA/SMK dan SLB di Kutai Kartanegara. Kepala BPSDM Kaltim, Nina Dewi mengatakan, guru professional dituntut memiliki kompetensi dalam hal penulisan karya ilmiah.

"Kemampuan penulisan karya ilmiah menjadi keharusan bagi seorang guru profesional. Baik dalam peningkatan karier maupun peningkatan pengetahuan dan intelektualitas yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam proses pembelajarannya," kata Nina, Rabu (16/2), dikutip dari kaltimprov.go.id.

Nina menjelaskan, 40 guru yang mengikuti Bimtek terdiri dari 24 guru SMA, 14 guru SMK dan 1 guru SLB. Menurutnya, selama ini penulisan karya ilmiah merupakan pekerjaan yang dianggap sulit.

Ia menambahkan, menulis dan memublikasikan karya Ilmiah sebagian besar guru masih menjadi persoalan serius. Tidak sedikit guru yang tertunda dan terhalang karir serta kepangkatannya disebabkan tidak terpenuhinya publikasi ilmiah ini. Padahal publikasi ilmiah menjadi syarat wajib dan bagian tidak terpisahkan dari pengembangan profesionalisme dan kompetensi berkelanjutan guru.

"Hal ini sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya," tutur Nina.

Menurut Nina, Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tersebut dengan jelas mengatur prosedur peningkatan karir/jabatan bagi guru bahwa karya ilmiah dan publikasi ilmiah adalah bagian unsur yang tidak terpisahkan dalam pengembangan karier guru.

"Meskipun realitasnya unsur tersebut paling sulit dipenuhi oleh guru dibandingkan dengan unsur-unsur lain. Hal ini disebabkan belum terbangunnya budaya meneliti, dan menulis di kalangan para guru. Para guru lebih banyak menghabiskan waktunya untuk kegiatan pembelajaran di kelas, dan pelatihan-pelatihan pembelajaran," ujarnya.

Lebih lanjut, Nina berharap melalui Bimtek ini, guru di Kutai Kartanegara dapat terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan untuk menyokong tugas guru di sekolah masing-masing.

"Semoga bimtek ini dapat membantu pengembangan profesionalisme dan kompetensi berkelanjutan guru dalam bidang penyusunan dan publikasi karya tulis ilmiah," pungkasnya.