Komunitas Rumah Cemara Dilepas ke 'Homeless World Cup 2019'

Komunitas Rumah Cemara Dilepas ke 'Homeless World Cup 2019' Konferensi Pers dan Pelepasan Timnas HWC Komunitas Rumah Cemara di Bandung, Senin (22/7/2019). (Foto: Antara).

BANDUNG - Tim sepakbola Komunitas Rumah Cemara kembali mewakili Indonesia, dalam ajang kompetisi sepakbola jalanan atau Homeless World Cup (HWC) 2019 di Inggris.

Kompetisi ini diikuti 64 tim peserta orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) dari 50 negara.

Direktur Rumah Cemara, Adia Taslim mengatakan anggota Rumah Cemara mengikuti HWC bukan sekadar kompetisi, namun lebih pada misi kampanye bahwa pengidap HIV dan AIDS dapat bermanfaat untuk banyak orang.

"Setiap anggota timnas diharapkan memberi pengaruh dan menjadi agen perubahan, dalam upaya mengikis stigma dan diskriminasi yang kerap dialami pengidap HIV maupun konsumen narkoba," kata Adia di Bandung, Senin (22/7).

Adia mengatakan dengan kembali mengikuti HWC, Komunitas Rumah Cemara telah berpartisipasi sembilan kali untuk event internasional tersebut.

Menurut Adia, penyelenggaraan HWC, merupakan kesempatan bagi aktivis sosial dalam menjaring seseorang yang terpinggirkan untuk melakukan sesuatu yang positif.

“Orang dengan HIV-AIDS, pengguna NAPZA (narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif lainnya -red), atau kelompok masyarakat lainnya yang terpinggirkan, sering kali tidak mendapat kesempatan itu. Kami ingin tetap menyediakan kesempatan itu,” kata Adia.

Sementara itu, pelatih kepala timnas HWC, Albert Rudiana mengatakan skuatnya sudah siap untuk mengikuti kompetisi yang digelar di Cardiff City, Inggris, mulai 27 Juli hingga 3 Agustus mendatang.

"Secara mental saya yakin pemain sudah kuat, siap tempur semua, kami juga sudah lakukan pemusatan latihan di daerah Parongpong, Lembang. Di sana kan dingin jadi ada latihan penyesuaian suhu juga," kata Albert.

Rumah Cemara yang bergerak dalam bidang sosial dan berdiri sejak 2003 itu, menjaring ODHA dan kaum marginal di Indonesia lainnya melalui pendekatan sebaya.

Tujuannya untuk memimpikan Indonesia tanpa stigma dan diskriminasi, di mana semua manusia memiliki kesempatan yang sama untuk maju. (Ant).