Program 'One Village One Company', Dorong Desa Jadi Maju

Program 'One Village One Company', Dorong Desa Jadi Maju Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) menerima tim penilai Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Award 2019 di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (6/8/2019). (Foto: Dokumen Humas Jabar).

BANDUNG - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil atau Emil mengatakan program untuk desa seperti Program OVOC (One Village One Company), bisa mendorong percepatan akses keuangan daerah di Provinsi Jawa Barat.

"Pemprov Jabar selalu berupaya mempercepat akses keuangan daerah. Di masa kepemimpinannya dan saya bertekad dapat menurunkan indeks Rasio Gini alias angka ketimpangan kaya-miskin," kata Gubernur Emil seusai menerima tim penilai Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Award 2019 di Gedung Negara Pakuan Bandung, Selasa (6/8).

Tim Penilai Utama TPAKD Award 2019 yang hadir yakni Deputi Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Sardjito, serta jajaran OJK Jawa Barat yang digawangi Triana Gunawan sebagai Kepala OJK Regional II Jabar.

Menurut Emil, melalui Program OVOC maka aktivitas ekonomi di desa akan 'dipecut', sehingga masyarakat desa menjadi berdaya dan memiliki penghasilan sehingga tidak perlu pindah ke kota.

"Di masa saya, milenial kami ajak kembali ke desa jadi CEO, karena mereka yang mengerti ekonomi digital," kata Emil.

"Kami cari CEO-nya dengan program Patriot Desa. Yang terpilih, kami tantang mengembangkan desa dengan potensi desa. Diharapkan dengan satu desa satu perusahaan warga desanya bisa bekerja saja di desa tapi rezeki kota," tambah Emil.

Program ini, lanjut Emil, menjadi strategi dalam memberdayakan perusahaan desa agar lebih kompetitif dan diharapkan hasil akan dirasakan dalam jangka panjang.

"Di desanya juga kami bekali dengan Desa Digital. 600 desa sudah pasang Wifi, kemudian dilatih berjualan online sehingga harga jual bagus, ke pembeli lebih murah," ujarnya.

Menuju Desa Maju

Selain itu, desa terbaik juga mendapat fasilitas tambahan yakni Maskara (Mobil Aspirasi Kampung Juara). Ini adalah mobil multifungsi yang bisa dimanfaatkan warga untuk angkutan pertanian, angkut jenazah, hingga hiburan seperti layar tancap.

Berkat reformasi ekonomi desa yang masuk dalam program kerja 'Jabar Juara Lahir Batin' di pemerintahan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum, sebanyak 530 desa di Jabar bisa naik status dari desa berkembang menjadi desa maju.

"Menunjukkan gempuran kami fokus di desa, salah satu indikatornya keterbelakangan teknologi sudah tidak ada," kata Emil.

Selain itu, ada program Kredit Mesra (Masyarakat Ekonomi Sejahtera) bekerja sama dengan BJB, di mana masyarakat bisa mendapat pinjaman modal usaha dengan rekomendasi dari Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid setempat.

Berbagai program tersebut bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan, juga mempermudah akses keuangan bagi masyarakat.

Sementara itu, Deputi Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Sardjito mengatakan Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu nominasi TPAKD Award 2019.

Dalam penilaiannya, tim akan melihat bagaimana Provinsi Jabar menjalankan program percepatan akses keuangan daerah. Serta apakah program tersebut bermanfaat, tepat sasaran, atau tidak untuk masyarakat.

Lewat percepatan akses keuangan daerah dan pemberdayaan masyarakat lewat program usaha, Sardjito berharap perekonomian masyarakat bisa didorong.

"Sehingga, migrasi ke kota akan berkurang dan menaikkan value of land (harga tanah), sehingga masyarakat tidak akan jual tanah aset miliknya ke orang lain," kata Sardjito. (Ant).