Ryamizard Ryacudu Tegaskan Teroris Musuh Islam

Ryamizard Ryacudu Tegaskan Teroris Musuh Islam Menteri Pertahanan Kabinet Kerja Ryamizard Ryacudu. (Foto: Antara/Syaiful Hakim)

JAKARTA - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menegaskan aksi yang dilakukan teroris selama ini bertentangan dengan ajaran Islam. Oleh karena itu, teroris merupakan musuh Islam.

"Teroris bukan Islam. Islam bukan seperti itu (teroris). Itu merusak Islam. Jadi sebetulnya teroris adalah musuh Islam. Islam membawa rahmat di muka bumi ini," kata Ryamizard dalam sambutannya di seminar Indo Defence bertajuk Ensuring Regional Stability through Cooperation on Counter Terrorism di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (8/11).

Dalam kesempatan tersebut, Ryamizard menyebutkan ada dua ancaman yang dihadapi sejumlah negara saat ini termasuk negara Indonesia, yakni ancaman nyata dan belum nyata.

Ancaman belum nyata, kata dia, yakni perang antarnegara. Sementara ancaman nyata yaitu terorisme, bencana alam, hingga pemberontakan. Sementara, Ryamizard menegaskan untuk menghadapi teroris dibutuhkan kekuatan dari seluruh masyarakat Indonesia.

"Yang nyata sekali adalah teroris. Teroris yang kita hadapi sekarang adalah teroris generasi ketiga," ungkapnya.

"Pertama Al-Qaeda, dia menghantam ke barat. Kedua, seluruhnya ngaku-ngaku Islam dan merusak Islam. Sebenarnya teroris musuh Islam karena merusak nama Islam," tuturnya.

Menurutnya, generasi kedua itu adalah ISIS dan yang ketiga, yakni para pahlawan atau pejuang yang pulang dari Suriah dan Afghanistan. Dia juga menyinggung, ISIS lahir akibat konflik politik di Irak dan Suriah yang tidak ada kaitannya dengan Islam.

"ISIS pada mulainya hanyalah kekuatan di Irak. Di sini perlu kita garis bawahi ISIS hanyalah buah dari konflik politik Irak-Suriah yang nggak ada kaitannya dengan agama. Biar keren mereka ngaku Islam biar semua dunia bantu, (padahal) merusak Islam," ujarnya.

Ryamizard juga tidak menampik kelompok teroris sering mengubah strategi agar tidak terlacak pihak keamanan. "Polri-TNI dan seluruh masyarakat Indonesia harus bekerja sama menghadapi musuh semua negara itu," tuturnya. (Ant)