Sulitnya Caleg Selebritas Tembus Senayan

Sulitnya Caleg Selebritas Tembus Senayan Ilustrasi surat pemilihan suara calon legislatif. (Foto: Antara Foto).

JAKARTA - Selebritas politikus atau selebritas yang terjun ke dunia politik semakin banyak di Pemilihan Umum (pemilu) 2019 ini. Dunia politik tampaknya tidak melulu menjadi domainnya kader partai politik. 

Para selebritas dengan beragam latar belakang seperti aktor, model, presenter, bahkan penyanyi pun tidak alergi untuk menjajal dunia politik.

Dalam pertarungan pemilihan calon legislatif (caleg) di Provinsi Jawa Barat sendiri, setidaknya ada 27 caleg selebritas yang bertarung. Sebagian dari mereka baru pertama kali maju sebagai caleg, sebagian yang lain sudah pernah dan bahkan tercatat sebagai politikus senior.  

Berikut adalah nama-nama selebritas politikus pendatang baru yang pertama kali maju sebagai caleg, berikut angka raihannya:

Dapil I (Kota Bandung dan Kota Cimahi)
- Kirana Larasati Hanafiah (PDI-P): 32.475 suara
- Muhammad Farhan (Nasdem): 52.033 suara 
- Skolastika Citra Kirana Wulan (Nasdem): 2.735 suara 
- Giring Ganesha Jumaryo (PSI): 47.069 suara 
- Choky Sitohang (Perindo): 23.734 suara 

Dapil II (Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat
- Lita Zen (PDIP): 9.853 suara

Dapil IV (Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi)
- Olla Ramlan Tissa (Nasdem): 11.599 suara
- Sahrul Gunawan (Nasdem): 14.941 suara

Dapil VI (Kota Bekasi, Kota Depok) 
- Fauzi Baadila (Gerindra): 63.161 suara 
- Angel Karamoy (PDI-P): 48.936 suara 

Dapil VIII (Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kota Cirebon) 
- Sultan Pasha Djorgi: 5.159 suara Dapil IX (Kabupaten Majalengka, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Subang) 
- Charly Vanhoutten: 11.529 suara Dapil XI (Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Garut) 
- Mulan Jameela (Gerindra): 24.192 suara 
- Reza Artamevia (Perindo): 4.506 suara 
- Donny Kesuma (Berkarya): 5.732 suara

 

Ilustrasi warga memilih calon legislatif. (Sumber: Antara Foto).

Berikut daftar raihan suara para selebritas politikus yang sudah pernah maju sebagai caleg:
Dapil I (Kota Bandung dan Kota Cimahi) 
-Junico BP Siahaan (PDI-P): 69.237 suara
-Nurul Arifin (Golkar): 35.713 suara 
-Tetty Kadi Bawono (Golkar): 8.589 suara

Dapil II (Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat) 
- Rachel Maryam Sayidina (Gerindra): 146.636 suara 
- Dede Yusuf Macan (Demokrat): 165.182 suara 

Dapil IV (Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi) 
- Desy Ratnasari (PAN): 86.450 suara Dapil V (Kabupaten Bogor) 
- Primus Yustisio (PAN): 86.983 suara 
- Tomy Kurniawan (PKB): 33.988 suara

Dapil VI (Kota Bekasi, Kota Depok)
- Lucky Hakim (NasDem): 39.696 suara 

Dapil VII (Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Karawang dan Kabupaten Bekasi) 
- Rieke Diah Pitaloka (PDI-P): 169.729 suara 
- Angel Lelga (Perindo): 9.220 suara

Dapil VIII (Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kota Cirebon)
- Nurul Qomar (Nasdem): 27.621 suara
 
Kendati memiliki nama besar, namun ternyata tak mudah menembus Senayan. Seperti dikutip dari Liputan6.com, setidaknya ada 11 nama selebritas dari dapil-dapil di Jawa Barat yang dipastikan lolos ke Senayan. Mereka adalah:
1. Nico Siahaan (Presenter)
2. Nurul Arifin (Aktris film)
3. Muhammad Farhan (Presenter)
4. Rachel Maryam Sayidina (Aktris film)
5. Dede Yusuf Macan (Aktor film)
6. Desy Ratnasari (Aktris dan model)
7. Tommy Kurniawan (Model dan aktor)
8. Primus Yustisio (Model dan aktor)
9. Rieke Diah Pitaloka (Aktris film)
10. Nurul Qomar (Komedian)
11. Kirana Larasati Hanafiah (Aktris dan model)

Ada banyak faktor yang membuat mereka dapat lolos ke Senayan. Seperti diberitakan Alinea.id, pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menilai pada dasarnya wajar saja jika seorang selebritas yang memiliki integritas yang baik, kapasitas dan kapabilitas pada bidang yang akan diwakilinya, akhirnya memutuskan maju sebagai caleg. 

Pangi menilai bahwa para selebritas tersebut keluar dari wilayah nyamannya dan mengubah paradigmanya untuk menjadi pelayan masyarakat. Untuk itu, Pangi menilai selayaknya masyarakat mengapresiasi hal tersebut.

Ia juga menambahkan bahwa partai politik juga perlu melakukan seleksi yang baik dan detail untuk menjaring orang-orang populer tersebut sebagai caleg partai mereka. 

"Parpol jangan hanya meng-endorse, kemudian merekrut mereka. Misi parpol harus tetap dapat menghasilkan kader terbaik," saran Pangi.

Pangi mengatakan bahwasanya partai politik lebih baik memprioritaskan kadernya yang terbaik dan berpotensi untuk maju.

 

Ilustrasi warga memilih caleg. (Sumber: Antara Foto).

 

Mendayagunakan nama besar memang tidak semudah yang dibayangkan. Dede Yusuf Macan salah satu caleg dari Dapil II Jawa Barat yang kembali lolos ke Senayan mengakui, bahwa retensi atau mengelola hubungan baik dengan dapil adalah kewajiban seorang caleg.

“Di Dapil II, ada istilah jangan seperti mendorong mobil mogok, artinya sudah berat didorongnya, begitu jalan ditinggal,” ujar Dede seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (16/5) malam. 

Dede mewajibkan dirinya untuk selalu menjaga konstituennya dengan cara banyak membuat program dan rajin datang meskipun bukan saat reses.  “(Anggota dewan) yang lain banyak yang datang saat reses saja. Tapi saya keliling terus. Setiap Jumat, Sabtu, Minggu, saya pasti ke Dapil,” ucap pemeran Andi dalam film Catatan Si Boy. 

Menurut Dede, hal itulah yang membuatnya mengetahui kebutuhan dapilnya sekaligus menunjukkan kesungguhannya kepada masyarakat yang telah memilihnya. 

Sementara itu, melansir dari Alinea.id, Direktur SCG Research and Consulting Didik Prasetiyono menyatakan bahwa lolosnya selebritas karena disebabkan beberapa faktor. Antara lain, nama selebritas berbeda dengan nama di surat suara sehingga membingungkan pemilih. Lalu, intensitas kampanye yang kurang, sehingga pemilih tidak mengenalinya.

Selebritas itu juga sebaiknya dicalonkan di daerah asalnya. "Seharusnya artis dicalonkan dari daerah asal, seperti Krisdayanti yang warga asli Kota Batu dan dicalonkan melalui dapil Malang Raya, lalu sukses mendapatkan suara tertinggi," saran Didik.

Sepertinya, mengandalkan nama besar saja tak cukup sebagai bekal selebritas yang ingin maju sebagai caleg. Langkah utama adalah intensitas bertemu dengan calon pemilihnya untuk menyerap dan memperjuangkan aspirasi mereka.