PTM Dinilai Ancam Keselamatan Anak-anak

Koalisi Selamatkan Anak Indonesia menilai pembelajaran tatap muka (PTM) mengancam keselamatan anak-anak.
Senin, 04 Okt 2021 09:50 WIB Author - Kartiko Bramantyo Dwi Putro

Jakarta, Jurnal Jabar - Koalisi Selamatkan Anak Indonesia menilai pembelajaran tatap muka (PTM) mengancam keselamatan anak-anak, salah satunya disebabkan pelanggaran protokol kesehatan (Prokes). Koalisi mendapati 167 aduan terverifikasi tentang pelanggaran Prokes rentang Januari - September 2021, tertinggi di SD dengan 31,6% dan SMA 27%.

Fasilitas seperti hand sanitizer atau untuk cuci tangan pun tidak ada, hanya ada di kamar mandi. Jam pelajaran juga setiap hari, praktik olahraga, memasak sama sekali tanpa protokol Covid-19, dan siswa juga diminta untuk berangkat sekolah dari Senin sampai Jumat tanpa adanya pemberitahuan pembagian sif, kata relawan LaporCovid-19, Natasha Devanand Dhanwani, Minggu (3/10), dilansir dari laman alinea.id.

Natasha memberi contoh, di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Jabar), terdapat sekolah yang tidak mematuhi Prokes karena meja tidak disekat, keran air di beberapa titik mati, bahkan hand sanitizer hanya ada di beberapa tempat saja.

Faktor berikutnya, tingkat vaksinasi untuk pelajar usia 12-17 tahun masih kecil. Hingga 2 Oktober 2021, baru 14,71% pelajar yang menerima dosis pertama dan 9,98% di antaranya telah menerima dua kali suntikan.

Selain itu, rasio vaksinasi bagi tenaga pendidik dosis pertama baru 62,18% dan dosis lengkap 38%.

Baca juga :