Gubernur Jabar Sebut Penundaan Laga Persib vs Persija Keputusan Tepat

Gubernur Jabar Sebut Penundaan Laga Persib vs Persija Keputusan Tepat Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (Foto: jabarprov.go.id)

Kota Bandung, Jurnal Jabar – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menilai penundaan laga Persib vs Persija di Stadion GBLA Bandung saat ini adalah keputusan yang tepat dan bijak, menyusul tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang. Menurut Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, semua pihak masih dalam suasana berduka.

“Keputusan menunda sudah baik. Kita turut berduka dulu, jangan yang lain main, sementara kita berduka. Lebih baik ditunda dulu sampai waktu yang pas sampai normal kembali,” kata Kang Emil di sela peninjauan Jembatan Gantung, Kabupaten Bogor, Minggu (2/10).

Berkaca dari tragedi Kanjuruhan, Kang Emil meminta jajaran keamanan laga Persib vs Persija memanfaatkan waktu penundaan untuk menyiapkan manajemen risiko penyelenggaraan sepak bola yang matang beserta evaluasinya.

“Evaluasi keamanan saja, waktu terjadi meninggal di GBLA dua orang. Itu polisi sudah memperbaiki. (Wilayah) disisirnya itu sudah dua kilometer dari pintu gerbang stadion. Kalau dulu orang pegang tiket merangsek mendekat ke stadion, sekarang sudah disisir jauh pelapisan ring satu dan dua. Kalau di Bandung sudah sangat baik,” jelas Kang Emil, dikutip dari jabarprov.go.id.

Tidak hanya untuk penyelenggaraan laga di Bandung, Kang Emil juga mendorong evaluasi total dari penyelenggaraan ajang olahraga, khusunya kepada pengelola sepak bola di Indonesia dan seluruh lembaga terkait. Ia meminta, tidak ada lagi yang mementingkan rating siaran televisi di atas keamanan. Lebih baik memikirkan hal-hal yang rasional jika ada laga besar dengan tensi tinggi.

“Kemudian teknis manajemen sepak bola sendiri kadang-kadang dikritisi selalu malam hari, sehingga pengamanan agak repot. Mudah-mudahan jangan dipaksakan atas nama rating tv, pendapat saya,” tuturnya.

Kang Emil pun meminta penggunaan gas air mata tidak terulang kembali. Selain dilarang oleh FIFA, juga membahayakan penonton di tribun.

“Pengamanan dievaluasi. Masalah gas air mata yang mungkin seharusnya tidak terjadi,” tegasnya.

Selain itu sebagai penggemar, lanjut Kang Emil, harus mulai menyikapi setiap pertandingan dengan bijaksana.

“Kalau menang ya didukung, kalau kalah didoakan. Bukan malah sebaliknya, melampiaskan kekalahan dengan cara-cara yang akhirnya berujung tragedi,” imbuhnya.

Atas tragedi di Stadion Kanjuruhan yang merenggut ratusan nyawa, Kang Emil menyampaikan belasungkawa mendalam.

“Saya turut berduka cita atas nama pribadi, atas nama penggemar sepak bola, atas nama Pemda Provinsi Jabar. Mudah-mudahan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan,” ucapnya.