Merawat Nasionalisme, LDII Jabar Bagikan Ribuan Merah Putih kepada Masyarakat

Merawat Nasionalisme, LDII Jabar Bagikan Ribuan Merah Putih kepada Masyarakat Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Jawa Barat menggelar gerakan pembagian 17.845 bendera merah putih kepada masyarakat. Foto: ldii.or.id

Jawa Barat, Jurnal Jabar - Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Jawa Barat (Jabar) ikut serta dalam merawat nasionalisme, salah satunya melalui pembagian 17.845 bendera merah putih kepada masyarakat. Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) LDII Provinsi Jabar, Dicky Harun, mengatakan kegiatan ini untuk mendukung gerakan pengibaran bendera merah putih di seluruh Indonesia.

"Tahun ini kita masuk ke peringatan kemerdekaan ke-78, kita ingin semangat kita mempertahankan NKRI, semangat kita membangun bangsa semakin membara,” katanya dikutip dari ldii.or.id, Kamis (3/8).

Dicky menambahkan, LDII ingin tampil sebagai organisasi keagamaan yang memiliki kontribusi dalam penguatan persatuan bangsa. Dia juga menambahkan pembagian bendera ini menjadi momentum LDII membangkitkan jiwa nasionalisme dan sikap toleransi.

“LDII ingin tampil menjadi organisasi penguat bangsa, perekat bangsa, oleh karena itu semua elemen bangsa bergandengan tangan mempertahankan Indonesia tetap ada sampai kapanpun,” katanya.

Menanggapi hal ini, Kepala Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Provinsi Jabar, Agus Komarudin, mengapresiasi kontribusi LDII dalam mendukung pemerintah menyukseskan gerakan pembagian 10 juta bendera merah putih. Dia berharap pengibaran bendera merah putih di setiap rumah menjadi ajang meningkatkan kesadaran masyarakat terkait wawasan kebangsaan.

 “LDII sudah berpartisipasi aktif dalam program nasional ini, semoga LDII beserta masyarakat seluruh Jawa Barat terus meningkatkan kualitas pemahaman dan wawasan kebangsaannya," katanya.

Sebagai informasi, LDII merupakan organisasi Islam yang mulai didirikan pada 3 Januari 1972 di Surabaya dengan nama Yayasan Karyawan Islam (YAKARI). Pada 1981, YAKARI berubah nama menjadi LEMKARI (Lembaga Karyawan Islam). Kemudian, pada 1990, sesuai dengan arahan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) waktu itu, nama LEMKARI diubah menjadi LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) lantaran memiliki akronim yang sama dengan Lembaga Karate-Do Indonesia.