Pemkab Bogor Gandeng TNI Bangun Jalan Desa di Kec. Klapanunggal

Pemkab Bogor Gandeng TNI Bangun Jalan Desa di Kec. Klapanunggal Bupati Bogor, Ade Yasin saat menghadiri penutupan TMMD ke-112 di Auditorium Sekretariat Daerah, Cibinong, Kamis (14/10). (Sumber laman bogorkab.go.id)

Kabupaten Bogor- Pemerintah Kabupaten Bogor menggandeng TNI melalui program Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-112 membangun jalan pedesaan yang menghubungkan Desa Bojong dan Desa Cikahuripan, Kecamatan Klapanunggal. Bupati Bogor, Ade Yasin mengatakan pembangunan jalan ini untuk menunjang kegiatan perekonomian dan sosial masyarakat di kedua desa.

"Kita bersama TNI telah selesai membangun jalan desa sepanjang 2.450 meter dengan lebar 12 meter di Kecamatan Klapanunggal. Kegiatannya pemerataan dan pelebaran jalan, semula rencananya dilebarkan 7 meter, ternyata selesai dibangun 12 meter," kata Ade Yasin pada penutupan TMMD ke-112 di Auditorium Sekretariat Daerah, Cibinong, Kamis (14/10) dilansir dari laman bogor.kab.id.

Bupati Bogor menyebutkan untuk program TMMD ke-112 di wilayah Kodim 0621/Kabupaten Bogor, Pemkab mengalokasikan anggaran sebesar Rp2.3 miliar yang diperuntukan untuk pembangunan jalan desa, pembangunan mushola, rehabilitasi rumah tidak layak huni serta kegiatan penyuluhan dan lain-lain.

"Terima kasih kepada TNI atas program TMMD ke-112 tahun 2021, karena pembangunan desa bukan hanya tanggung jawab pemerintah tetapi melibatkan semua unsur baik TNI maupun POLRI dan seluruh masyarakat Kabupaten Bogor," ujarnya.

Sementara itu, Dandim 0621/Kabupaten Bogor, Sukur Hermanto menjelaskan, Program TMMD ke-112 ini dilaksanakan selama 30 hari, dimulai pada tanggal 15 September sampai 14 Oktober 2021.

"Kita berhasil membangun jalan 12 meter kali 2.450 meter yang akan menghubungkan dua desa, penambahan gorong-gorong pada jalan desa tersebut. Kemudian da renovasi mushola, ada pembangunan 2 rutilahu," kata Dandim 0621/Kabupaten Bogor.

Dandim menambahkan, keberadaan jalan tersebut untuk menunjang aktivitas masyarakat, seperti memudahkan anak-anak menjangkau sekolah, efisiensi waktu bagi karyawan atau buruh pabrik dalam melaksanakan aktivitas kerja, usaha dan sebagainya, serta sebagai jalur alternatif pemecah kemacetan jalan pada saat masuk dan pulang kerja karyawan atau buruh pabrik.