"Rempug Warga" Menjaring Aspirasi Warga Tasikmalaya

Bupati Tasikmalaya H. Ade Sugianto saat menghadiri acara Halal bi Halal Urang Ciawi di Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (7/6/2019). (Foto: Dokumentasi Pemkab Tasikmalaya).

TASIKMALAYA - Ada banyak cara untuk menyerap aspirasi warga secara langsung untuk mengetahui aspirasi dan permasalahannya. Salah satunya dengan berkumpul dan berdiskusi langsung dengan warga. 

Dalam rangka hal tersebut, Bupati Tasikmalaya H. Ade Sugianto pada 2019 ini akan melaksanakan program “Rempug Warga“ untuk memfasilitasi persoalan-persoalan masyarakat yang belum terselesaikan.

Ia memaparkan program tersebut pada acara Halal Bi Halal bersama masyarakat Ciawi dan sekitarnya di Halaman Kantor Kecamatan Ciawi, Jumat (7/6)

“Salah satu program kami di 2019 adalah “rempug warga”. Mari kita berkumpul ngeliwet (makan nasi liwet) cukup dengan ikan peda dan ikan asin. Mari kita ngobrol mengenai permasalahan-permasalahan warga masyarakat. Program ini Insyaa Allah dimulai setelah hari raya Idul Fitri. Yang akan dimulai dari Tasik utara, dalam hal ini Ciawi," papar Ade.

Selain itu, ia menegaskan bahwa sejak tahun 2019 ini Bupati sampai Kepala Desa wajib untuk membuat Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) anggaran. Tujuannya untuk menghindari pemborosan dan penggunaan anggaran untuk sesuatu yang tidak perlu. 

“Mulai dari 2019, saya membedah sistem penyelenggaraan pembiayaan negara dengan dua hal. Yang pertama, pembangunan kita semua dibiayai oleh Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) provinsi dan kabupaten. Kita bergantung dari APBN dan APBD, padahal sumber pembiayaan pemerintahan kita bisa berasal dari pos-pos lain," jelasnya. 

Sedangkan permasalahan besar yang harus menjadi perhatian bersama, menurut Ade, antara lain masalah kemiskinan, kesehatan, infrastruktur jalan desa, dan angka putus sekolah. 

"Kita memiliki 89.760 rakyat miskin yang masih bingung perihal kesehatan dan pendidikan anaknya. Kita masih kesulitan, jalan kabupaten sepanjang 1.330 km dari dulu sampai sekarang baru bisa diaspal 67 persen, masih 430 km atau 33 persen yang belum di aspal. Satu lagi permasalahan kita ternyata setengah anak Kab. Tasikmalaya belum tamat SMP," ungkap bupati. 
 
Ade mengatakan, dalam bidang kesehatan akan segera meluncurkan program Tasik 119 untuk mempermudah akses masyarakat terhadap fasilitas kesehatan. 

“Kita akan mempercepat pembangunan di Kabupaten Tasikmalaya menyelaraskan dengan Jabar ngabret, mari kita bergotong-royong. Sebentar lagi akan kita launching Tasik 119 dalam bidang kesehatan. Apabila jauh ke mana-mana, perlu perawatan pemerintah, ambulan dan sebagainya, 36 operator termasuk dokter kami siapkan untuk melayani masyarakat. Silahkan sampai dulu baru berkas belakangan," pungkas Ade. (Diskominfo Pemkab Tasikmalaya).