Terimbas Kenaikan Tiket Pesawat, RK: Kemenhub Harus Dengar Curhat Daerah

Terimbas Kenaikan Tiket Pesawat, RK: Kemenhub Harus Dengar Curhat Daerah Ilustrasi bandar udara (bandara). (Foto: Ist)

PADANG - Kenaikan harga tiket pesawat mengakibatkan jumlah penerbangan dari berbagai daerah ke Bandung, Jawa Barat (Jabar) mengalami penurunan.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) mengatakan, kebijakan tersebut membuat orang berpikir ulang ketika hendak berpergian ke daerah lain untuk keperluan pekerjaan atau wisata. "Berkurang penerbangan akibat tiket mahal, itu Bandung merasakan dampaknya," kata Emil usai menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) di Padang, Sumatera Barat, Kamis (22/2).

"Dulu per hari itu ada belasan penerbangan ke Bandung tapi sekarang hilang empat penerbangan karena tiket mahal," ucapnya.

"Seharusnya dicarikan jalan keluarnya karena kalau tiket naik akan jadi kendala bagi daerah," ujarnya.

Seharusnya, kata dia, keluhan pemerintah daerah terkait dampak kenaikan harga tiket pesawat dapat dicermati Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

"Kalau bisa curhatan daerah bisa dipahami oleh Kemenhub. Sebelum menaikkan harga diskusi terlebih dahulu dengan pemerintah daerah yang akan terdampak," ungkapnya.

Sementara, Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) menyebutkan, percepatan pertumbuhan ekonomi di daerah bisa dilakukan dengan mendorong dua sektor utama, yaitu industri dan pariwisata. Agar industri bisa berkembang dengan baik, kata dia, sumber daya manusia (SDM) di daerah harus ditingkatkan dengan berbagai cara termasuk oleh pemerintah pusat dan provinsi.

"Bekerja di sektor industri dengan gaji sesuai Upah Minimum Regional (UMR) sekitar Rp2,2 juta masih lebih baik dari pada penghasilan petani yang hanya sekitar Rp1 juta per bulan," kata JK.

Dia pun mengakui, tidak semua daerah cocok untuk industri. Akan tetapi, kemungkinan lain dapat ditumbuhkan menjadi daerah penyangga sebagai penyuplai bahan baku untuk indutri. (Ant)