Masjid Ash Shamad Cirebon, Oase Kecil di Teriknya Cirebon

Masjid Ash Shamad Cirebon, Oase Kecil di Teriknya Cirebon Masjid Ash Shamad di Cirebon yang terbuat dari bambu. (Foto: Antara Foto).

CIREBON - Siapapun yang pernah ke Cirebon, mungkin akan merasakan teriknya Kota Cirebon. Namun di salah satu sudut kota yang dijuluki Kota Udang itu terdapat satu oase kecil yang menyejukkan bagi Umat Muslim.

Oase itu adalah sebuah masjid bernama Masjid Ash Shamad. Apa uniknya? Bahan baku Masjid Ash Shamad sekitar 75 persennya adalah bambu. Masjid yang berada di Kelurahan Kebonbaru ini menjadi salah satu daya tarik, karena suasananya yang sejuk serta bersih terutama di bulan Ramadhan ini. 

"Bahan dasar Masjid ini dari bambu, karena memang temanya tropis dan belum ada di Cirebon," kata Dewan Penasehat DKM Ash Shamad Watid Syahriar di Cirebon, Jumat (10/5).

Watid mengatakan banyak masjid yang terbuat dari kayu seperti Masjid Agung Sang Cipta Rasa dan lainnya. Agar terasa berbeda pihaknya memilih bambu sebagai bahan dasar.

Masjid Ash Ashamad merupakan satu-satunya masjid bambu di Kota Cirebon yang berdiri di atas tanah seluas 370 meter persegi. Sedangkan bangunan masjidnya seluas 260 meter persegi.

Masjid bambu yang dibangun pada 2015 silam adalah hasil rancangan Watid sendiri. 
"Ini memang tak terlalu besar untuk ukuran masjid, tapi jamaah selalu ramai hingga ke halaman saat sholat Jumat," kata Watid.

Watid mengaku memilih bambu karena beberapa faktor, termasuk soal usia bambu yang mencapai 15 hingga 20 tahun.

Selain itu, agar menambah kesan alami dan sejuk, Watid menggunakan atap ijuk. 

"Kita juga padukan dengan bebatuan, agar orang sholat itu merasa kesejukan, masjid itu harus menyejukkan juga," sarannya.

Watid mengatakan proses pembangunan masjid bambu memakan waktu selama dua bulan setengah. Bambu yang digunakan untuk bangunan utama, seperti tiang bangunan merupakan bambu pilihan.

Jika melihat lebih teliti lagi, masjid ini tidak menggunakan paku untuk pasaknya, tetapi semua rangkaian bambu hanya diikat dengan kuat. Sehingga timbul juga kesan artistik dari ikatan-ikatan di bambu-bambu tersebut.

Suasana seperti ini membuat jemaah yang datang pun merasa nyaman. "Shalat di sini ya rasanya enak nyaman, adem," kata Uripa warga yang setiap hari Shalat di Masjid Ash Shamad. (Ant).