Atasi Stunting, Presiden Apresiasi Inovasi Nuget Belut di Provinsi Bengkulu

Atasi Stunting, Presiden Apresiasi Inovasi Nuget Belut di Provinsi Bengkulu Presiden Jokowi meninjau Puskesmas Srikuncoro, Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu (Foto: Instagram @jokowi)

Bengkulu Tengah, Jurnal Jabar – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo mengapresiasi penurunan angka stunting dari 22% menjadi 18% di Provinsi Bengkulu. Presiden yang akrab disapa Jokowi ini mengatakan, angka stunting di Provinsi Bengkulu saat ini sudah berada di bawah rata-rata nasional.

“Saya senang di Provinsi Bengkulu ada penurunan yang sangat baik, dari 22% ke 18%, ini berarti Provinsi Bengkulu di bawah dari rata-rata nasional,” kata Jokowi di Puskesmas Srikuncoro, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu, dikutip dari portal media Kemenkominfo infopublik.id, Kamis (20/7).

Jokowi menjelaskan, upaya penurunan angka stunting di Provinsi Bengkulu perlu dimaksimalkan agar bisa turun di bawah 14% pada 2024 mendatang.

“Kita harapkan nanti di 2024 sudah bisa turun di bawah 14%,” tuturnya.

Orang nomor satu di Indonesia tersebut menambahkan, inovasi yang dilakukan Puskesmas Srikuncoro patut diapresiasi karena mampu mengolah makanan dari belut dan singkong sebagai asupan gizi guna penurunan angka stunting.

“Tadi juga bagus ini memberikan protein yang tinggi, nuget belut itu bagus banget, saya lihat bagus banget, saya kira inovasi-inovasi di daerah yang seperti ini yang kita lihat sangat bagus untuk mempercepat penurunan stunting di semua provinsi, kabupaten, dan kota,” ujar Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi menginginkan semua daerah dapat terus meningkatkan upaya dalam memberikan asupan gizi yang baik bagi masyarakat dengan melibatkan berbagai pihak.

“Saya lihat juga (di Provinsi Bengkulu) tidak banyak yang stunting dan terus diberikan injeksi gizi yang baik, dan itu yang saya ingin di semua provinsi melakukan hal yang sama,” pungkasnya.