Benturan Tol Japek dengan Infrastruktur Jabar

Benturan Tol Japek dengan Infrastruktur Jabar Pembangunan konstruksi kereta cepat Jakarta-Bandung bersamaan dengan pembangunan ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek, kawasan Bekasi Timur, Bekasi, Jawa Barat, Senin (8/4/2019). (Foto: Antara Foto).

BANDUNG - Upaya mengurai kemacetan di Jakarta rupanya ternyata berbenturan dengan pembangunan infrastruktur transportasi di wilayah Jawa Barat. Jalan Tol Jakarta - Cikampek (Japek) adalah salah satu pembangunan yang sedang berjalan untuk mengurangi kemacetan Jakarta.

Seperti dikutip dari Alinea.id bahwa Tol Japek sepanjang 38 KM ini diharapkan bisa fungsional pada Idul Fitri 2019. Tetapi rupanya pekerjaan Tol Japek ini berbenturan dengan rencana pembangunan-pembangunan besar di wilayah Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar).  

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) meminta kepastian tentang pemberhentian proyek pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) kepada Menteri Perhubungan (Menhub). Hal ini disebabkan karena ada sejumlah aktivitas konstruksi skala besar, yakni proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung, Light Rail Transit (LRT), dan Tol Layang (Elevated).

"Kemudian kami meminta kepada Menhub untuk diputuskan kapan berhentinya empat proyek infrastruktur besar di Tol Japek bisa segera diputuskan kapan berhentinya supaya kami bisa informasikan ke masyarakat, supaya mereka bisa mengatur pola pergerakan. Termasuk tidak ada alat berat, tidak ada pekerjaan tapi alat beratnya parkir bikin macet juga," ujar Emil di Bandung, Selasa (7/5).

Wacana Ganjil-genap Mengurangi Kemacetan Mudik 2019
Ditemui saat Rapat Koordinasi Angkutan Lebaran 2019 Bidang Lalu Lintas Darat di Aula Barat Gedung Sate Bandung, Emil mengatakan pihaknya mendukung rencana Kementerian Perhubungan yang akan menyiapkan konsep ganjil-genap dan satu arah (one way) saat arus mudik dan balik Lebaran 2019 di sepanjang Tol Jakarta-Surabaya untuk memperlancar angkutan Lebaran 2019.

"Karena Jawa Barat sebagai daerah lintasan dan tujuan, saya kira tadi soal ganjil genap itu bisa menjadi solusi. Jadi Pak Menhub tadi menyatakan soal ganjil genap dalam pemaparan bapak, pasti kami dukung," tegas Emil.

Menurut Emil, dari data penjualan kendaraan bermotor yang ia terima, setiap tahunnya penjualan mengalami kenaikan sekitar 10 hingga 13 persen. Oleh sebab itu pihaknya memprediksi jumlah pemudik akan mengalami kenaikan pula.

"Kemudian dengan beroperasi jalur utara (Jalan Tol Cipali). Kami menduga ini jadi ruas favorit pemudik tahun ini," tambah Emil.

Emil memberikan catatan atas jalur Utara yang dipergunakan para pemudik di Jawa Barat seperti Jalan Tol Cipali.

Ia menambahkan di Tol Cipali terjadi lebih banyak terjadi kecelakaan dibandingkan dengan jalan tol lainnya yang ada di Jawa Barat seperti di Tol Cipularang.

"Itu karena jalannya lurus dan dalam radius tertentu naik turunnya jalan itu enggak terasa oleh pengemudi. Jadi ini harus diantisipasi dengan memperbanyak papan peringatan dan rest area yang saat ini masih terbatas," papar Emil mengutarakan analisanya. (ANT).