Gubernur Emil Bahas Profesi 'Influencer' di Ternate

Gubernur Emil Bahas Profesi 'Influencer' di Ternate Ilustrasi profesi 'content creator' di era digital. (Image: Pixabay.com).

BANDUNG -  Era internet dan digital membawa banyak perubahan, salah satunya arus perubahan profesi. Kini, sudah jamak ada profesi yang berbasiskan kemampuan kreatif dan teknologi. Sehingga lahirlah para pembuat konten di platform Youtube dan lain-lain. 

Generasi milenial dan post milenial biasa menyebutnya dengan para 'influencer'. Mereka tidak menempuh jalur media konvensional seperti televisi atau radio.

Mereka para 'influencer' yang sangat terkenal di sosial media ini menempuh jalur dari dunia internet. Semua itu berawal dari kreativitas. 

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Mochamad Ridwan Kamil atau Emil mengatakan, Pemerintah Provinsi Jabar akan melatih kreativitas anak di pedesaan dengan ilmu teknologi informasi terkini. Sehingga mereka bisa menguasai ekonomi kreatif seperti seorang 'influencer', contohnya Atta Halilintar

"Sekarang itu ada ekonomi kreatif yang namanya konten (di media sosial). Itu ada yang namanya Youtubers seperti Atta Hallintar dan Youtubers lainnya. Itu adalah contoh anak muda yang meraih kesejahteraan, kemakmuran dari kreativitas," kata Gubernur Emil seusai menjadi narasumber pada Indonesia Creative Cities Festival di Kota Ternate, Maluku Utara, Kamis (5/9).

Ia menyontohkan, dengan kreativitas dan pemanfaatan teknologi informasi ada tiga anak desa asal Jawa Tengah (Jateng) yang berhasil membuat konten di sosial media. Berangkat dari itu, akhirnya ketiga anak tersebut dibuatkan sebuah program acara di salah satu televisi swasta nasional.

"Itu kan luar biasa, tinggal dilatih di semua desa-desa. Kemudian dengan teknologi desa digital bisa upload sehingga disukai dan jumlah konten banyak dan variatif sehingga ada poin income. Ujung-ujung kalau berhasil seperti Atta Hallintar," Emil menggambarkan.

Poin utama melatih anak-anak di pedesaan seperti Atta Halilintar, menurut Emil, ialah membangun kreativitas generasi muda dengan memanfaatkan konten di media sosial. Ia membayangkan dengan hal itu dapat menghasilkan pendapatan luar biasa.

"(Yang melatih anak-anak desa) sudah ada, kami ada kerja sama dengan Hello Motion. Itu sekolah animasi dan film, nanti kalau sudah launching saya kabarin ya," ujar Emil. (Ant).