Di tengah situasi kebencanaan yang penuh tekanan, pendekatan yang mengedepankan empati dinilai penting untuk menenangkan publik dan menjaga kepercayaan masyarakat.
Mendagri Tito menegaskan, pemerintah terbuka terhadap kritik dan masukan dari masyarakat terkait kinerja penanganan bencana di sejumlah daerah terdampak di Sumatera.
Di bawah koordinasi Mendagri Tito, pemerintah berhasil menghimpun bantuan dari berbagai pemerintah daerah sebesar kurang lebih Rp48 miliar untuk penanganan bencana.
Kebijakan tersebut mencerminkan respons cepat pemerintah dalam mengurai persoalan mendasar yang dihadapi korban bencana, khususnya pengungsi yang masih bertahan di lokasi penampungan.
Kehadiran Presiden Prabowo dan Mendagri Tito disambut antusias para pengungsi yang memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menyampaikan secara langsung keluhan dan aspirasi mereka.
Pemulihan data kependudukan sama krusialnya dengan perbaikan infrastruktur fisik pascabencana.
Beberapa hari terakhir Tito menerima banyak keluhan dari kepala daerah terdampak. Rata-rata anggaran belanja tidak terduga (BTT) mereka mulai menipis dan tidak lagi memadai untuk menangani kondisi darurat.
Mendagri dorong pemulihan cepat akses penghubung di Aceh agar distribusi logistik dan aktivitas ekonomi kembali normal.
Mendagri Tito ditugaskan Presiden Prabowo meninjau banjir Aceh, mendata kebutuhan warga, dan memimpin percepatan penanganan.
Kehadiran Mendagri menjadi bukti bahwa Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tidak membiarkan pemerintah daerah bekerja sendirian dalam menghadapi bencana.
Lihat lagi