Air Bersih untuk Warga Desa Indrajaya Tasikmalaya

Air Bersih untuk Warga Desa Indrajaya Tasikmalaya Ketua Pengurus BMT Idrisiyyah, Akha Bonaza (kedua kiri) bersalaman dengan Senior Program Manager Water.org, Aldi Suryaningrat saat peresmian mata air Sukaratu, dan produk pembiayaan air dan sanitasi di Pondok Pesantren Idrisiyyah di Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (10/7/2019). (Foto: Antara).

TASIKMALAYA - Water.org sebuah organisasi non pemerintahan, yang fokus pada bidang air bersih dan sanitasi. Organisasi ini bekerja sama dengan Pondok Pesantren Idrisiyyah, melalui koperasi Baitul Ma'al Wa Tamlil (BMT) membangun fasilitas saluran air bersih dan sanitasi. 

Fasilitas tersebut diperuntukkan bagi seribu keluarga di Desa Indrajaya, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Hal ini dilakukan untuk memenuhi keinginan masyarakat, yang selama ini belum memanfaatkan sumber air di daerahnya.

"Kami (Water.org) memberikan pelatihan, pendampingan, memediasi, fasilitator, yang sementara ini ada seribu keluarga dan nanti akan berlanjut," kata Senior Program Manager Water.org, Aldi Suryaningrat, saat peresmian mata air Sukaratu dan produk pembiayaan air dan sanitasi, di Pondok Pesantren Idrisiyyah di Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (10/7).

Ia menuturkan, Water.org berperan membantu Pesantren Idrisiyyah yang memiliki program koperasi untuk pembiayaan saluran air dan sanitasi. 

Saat ini, baru seribu kepala keluarga yang dikerjasamakan dengan Water.org untuk penyaluran air bersih. Sebagian dari masyarakat di Kecamatan Sukaratu, selama ini belum memanfaatkan secara maksimal sumber mata air di daerahnya.

"Sederhananya, kami dari Water.org membantu BMT Idrisiyyah yang punya produk pembiayaan air dan sanitasi ke rumah tangga, yang nantinya mereka (warga) punya akses air bersih," kata Aldi.

Aldi mengungkapkan, berdasarkan data yang diperoleh Water.org di Kabupaten Tasikmalaya, masih ada 200 ribu KK yang sanitasinya masih buruk seperti buang air besar sembarangan.

Dukungan dan Peran Pemangku Kepentingan

Menurut dia, sanitasi buruk dan minimnya akses air bersih harus menjadi perhatian semua pihak, tidak hanya dari Water.org dan Pesantren Idrisiyyah. 

Seyogianya, masalah ini juga mendapatkan perhatian dan peran bersama semua pemangku kebijakan, terutama Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya.

"Masalah sanitasi dan air bersih ini, (merupakan) peluang buat para pemangku kepentingan untuk bersama-sama menyelesaikannya," kata Aldi.

Menurut dia, program BMT Idrisiyyah itu bagus untuk dikembangkan karena memerankan lembaga keuangan yakni memberikan pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan akses saluran air dan ingin membangun sanitasi baik yang nantinya bisa dibayar dengan cara dicicil.

Rencananya, kata dia, program tersebut tidak hanya di desa wilayah Kecamatan Sukaratu tetapi akan dilakukan juga di beberapa desa lainnya yang memiliki potensi sumber air untuk dimanfaatkan bagis seluruh lapisan masyarakat mampu maupun tidak mampu.

"Katanya ada peluang lain sekitar lima ribu (keluarga) lagi untuk membuat penyaluran air dan sanitasi," katanya.

 

Image: Pixabay.com

 

Memudahkan Warga Mendapatkan Air Bersih

Ketua Pengurus BMT Idrisiyyah, Akha Bonaza menyatakan, pihaknya selalu mendukung masyarakat untuk pembiayaan memudahkan akses air bersih, dari mata air yang ada di sekitar warga. Salah satunya di kawasan kaki Gunung Galunggung di Kecamatan Sukaratu.

BMT, lanjut Akha, mendapatkan dukungan dari Water.org yang fokus dalam pengembangan potensi sumber mata air dan sanitasi, yang saat ini telah berhasil memfasilitasi seribu keluarga di Desa Indrajaya, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya.

"Ini bentuk kepedulian terhadap masyarakat, target kita terus berharap sampai 10 ribu bisa diselesaikan," harap Akha.

Ia menyampaikan, program pembangunan saluran air bersih dan sanitasi di Desa Indrajaya itu bukan bantuan, melainkan pinjaman untuk warga. 

"Kami berikan bantuan bentuk barang, dibangunin, warga terima beres, pinjamannya minimal ada yang Rp500 ribu, nanti bayarnya diangsur," jelas Akha.

Ia menambahkan, program yang dijalankannya itu menjadi solusi ketika masyarakat sulit mendapatkan air bersih, terutama saat musim kemarau.

"Ini bisa sebagai solusi di tengah kerawanan air, padahal sumber air kita banyak, namun belum ada fasilitasnya, seperti di Desa Tawang Banteng tidak ada parit," ungkapnya.

Yayu seorang warga Desa Indrajaya, penerima manfaat saluran air bersih dan sanitasi, menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu. Sehingga masyarakat mudah untuk mendapatkan air bersih.

Sebelumnya, kata dia, masyarakat di Desa Indrajaya harus menempuh jarak yang cukup jauh untuk mendapatkan air bersih. Namun, adanya program pembiayaan itu warga sudah mudah mendapatkan air bersih, untuk kebutuhan rumah tangganya.

"Masyarakat yang tadinya tidak bisa memanfaatkan air bersih karena terkendala biaya, sekarang diberi pinjaman dan sudah banyak merasakan pemanfaatan air bersih," ujar Yayu. (Ant).