Hadapi Puncak El Nino, Pemkab Tangerang Petakan Wilayah Rawan Kekeringan

Hadapi Puncak El Nino, Pemkab Tangerang Petakan Wilayah Rawan Kekeringan Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar. Sumber foto: tangerangkab.go.id

Kabupaten Tangerang, Jurnal Jabar - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang mulai memetakan wilayah yang rawan kekeringan pada musim kemarau berkepanjangan akibat fenomena El Nino. Hal itu dilakukan untuk memudahkan proses distribusi bantuan kepada masyarakat yang terdampak.

"Sudah saya instruksikan untuk seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) segera memastikan terkait ketersediaan pangan dan lainnya, sebagai antisipasi menghadapi puncak musim kemarau panjang," ujar Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar dilansir dari tangerangkab.go.id pada Selasa (15/8).

Lanjut Zaki, kesiapsiagaan dan kewaspadaan menghadapi bencana pada musim kemarau panjang diperlukan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat atas kemungkinan timbulnya bencana sebagai dampak fenomena El Nino tersebut.

“Disiapkan cadangan air bersih yang bersumber dari aliran Sungai Cisadane sebagai air bakunya. Ini tentu akan berpengaruh dari ketersediaan airnya," tuturnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat menjelaskan, pihaknya terus memetakan wilayah rawan kekeringan akibat kemarau panjang dimulai dari wilayah utara Kota Tangerang. Seperti di Kecamatan Teluknaga, Kronjo, Pakuhaji, Kosambi, Gunung Kaler, Kresek, dan Rajeg.

"Dalam hal ini sudah kami petakan beberapa wilayah, khususnya di wilayah utara Tangerang. Wilayah tersebut diprioritaskan karena sering terjadi kekeringan meski banyak anak sungai," tambahnya.

Ujat mengatakan, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dan komunikasi bersama dengan instansi terkait dalam menghadapi puncak El Nino. Beberapa di antaranya yakni, Dinas Permukiman Kota Tangerang, Palang Merah Indonesia (PMI), dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

"Karena beberapa instansi ini punya kapasitas dalam tanggung jawab dalam membantu warga atas adanya musim kemarau panjang," tandasnya.