Pantau Perkembangan Bayi Stunting, Pemkab Garut Sosialisasikan SIBANGGA-Link

Pantau Perkembangan Bayi Stunting, Pemkab Garut Sosialisasikan SIBANGGA-Link DPPKBPPPA Kabupaten Garut menggelar Sosialisasi Penggunaan Aplikasi SIBANGGA-Link secara virtual. (Foto: garutkab.go.id)

Kabupaten Garut, Jurnal Jabar – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut memiliki aplikasi Sistem Informasi Pembangunan Keluarga Nge-link (SIBANGGA-Link) yang memuat data stunting _by name by address_ hasil bulan pencarian stunting. Hadirnya SIBANGGA-Link untuk menindaklanjuti Gerakan Temukan Obati Sayangi balita Stunting (T.O.S.S) sebagai upaya percepatan penuruan stunting di Kabupaten Garut.

"Kami sudah membuat satu aplikasi yang namanya SIBANGGA-Link, SIBANGGA-Link ini singkatan dari Sistem Informasi Pembangunan Keluarga Nge-link, di mana salah satu menu di dalam aplikasinya ada terkait dengan data stunting yang _by name by address_, hasil bulan pencarian stunting di bulan Juni yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan," ujar Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan Anak Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Garut, Budi Kusmawan, Senin (5/9).

Melalui aplikasi tersebut, pengguna SIBANGGA-Link dapat mengunggah profil bayi bawah dua tahun (Baduta) hingga foto jamban dari rumah Baduta yang mengalami stunting. Hal tersebut berkaitan dengan pemantauan secara kontinu sejauh mana perkembangan bayi sehingga dapat ditemukan data terbaru.

"Sehingga termasuk ada determinannya juga yang penyebab stuntingnya sama intervensi yang harus dilakukan. Nah ini kaitannya dengan upaya pemantauan yang secara kontinu sehingga kita dari tim TPPS Kabupaten bisa memantau sejauh mana perkembangan hasil daripada pemberian makanan tambahan berupa telor maupun susu," tambahnya.

Sebagai langkah pengoptimalan penggunaan aplikasi, DPPKBPPPA Kabupaten Garut mensosialisasikan aplikasi SIBANGGA-Link secara virtual kepada pengguna. Sosialiasi tersebut dihadiri tim lapangan baik dari Puskesmas, balai penyuluh KB dan tim pendamping keluarga di tingkat desa.