Prevalensi Stunting di Kota Depok Tahun Ini Turun Jadi 3,5 Persen

Prevalensi Stunting di Kota Depok Tahun Ini Turun Jadi 3,5 Persen Kegiatan Publikasi Data Stunting Tahun 2021 Kota Depok (Foto: berita.depok.go.id)

Depok, Jurnal Jabar – Angka prevalensi stunting atau gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak di Kota Depok mengalami penurunan menjadi 3,5 persen, yakni sebanyak 3.675 dari 105.127 balita per Agustus 2021.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Mary Liziawati mengatakan, penurunan terjadi dibandingkan Februari 2021 sebesar 4,7 persen atau 4.923 dari 102.815 balita, serta dibandingkan pada Agustus 2020 sebesar 5,3 persen atau 5.718 dari 107.710 balita mengalami stunting.

“Alhamdulillah mengalami penurunan pada Agustus 2021 dibandingkan dengan data sebelumnya,” kata Mary saat pemaparan pada kegiatan Publikasi Data Stunting Tahun 2021, Selasa (28/12), dikutip dari berita.depok.go.id.

Mary menjelaskan, setiap tahun Dinkes Kota Depok mengeluarkan data prevalensi balita stunting yang diperoleh dari hasil Bulan Penimbangan Balita (BPB) yang dilaksanakan pada bulan Agustus.

BPB merupakan bagian dari pelaksanaan surveilans gizi berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Nomor 14 Tahun 2019 tentang Pelaksanaan Teknis Surveilans Gizi. Dan PMK Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak.

Lebih lanjut, Mary menyampaikan Dinkes akan terus melakukan berbagai upaya dalam menurunkan prevalensi stunting di Kota Depok. Tentunya dengan dukungan dan sinergisitas dari semua perangkat daerah, kader PKK serta masyarakat.

“Dalam percepatan penurunan dan pencegahan stunting butuh koordinasi, sinergisitas, dan sinkronisasi para pihak yang berkepentingan. Dengan begitu, dalam pelaksanaannya dapat lebih optimal,” pungkasnya.